Mahar atau sering disebut juga dengan mas kawin merupakan salah
satu syarat dalam pernikahan, namun dengan syarat tanpa membebani dan sesuai
dengan kemampuan mempelai laki-laki. Sedangkan seserahan adalah salah satu
pelengkap mahar tersebut.
Seserahan merupakan simbol adat istiadat yang mensyaratkan mempelai pria mampu
untuk bertanggung jawab dalam mencukupi kebutuhan hidup calon mempelai wanita.
Seserahan biasanya terdiri dari kebutuhan dasar mempelai perempuan. Namun
terkadang ada juga mempelai laki-laki yang menyisipkan barang lainnya ke dalam
seserahan sebagai tanda keseriusan cinta pada calon pengantinnya.
Jenis dan jumlah seserahan yang akan disampaikan kepada pengantin
wanita, sebaiknya mempelai pria melakukan kesepakatan dahulu dengan calon
pengantin perempuannya. Jaman sekarang ini, biasanya calon pengantin wanita
juga bisa ikut serta saat memilih dan membeli barang seserahan. Hal ini
dimaksudkan agar barang yang telah dibeli dapat terpakai oleh calon pengantin
wanita, baik pas secara ukuran maupun seleranya. Sehingga barang yang telah
diberikan oleh pengantin pria akan lebih bermanfaat, tetapi dengan syarat
“tidak membebani sang pengantin pria/disesuaikan dengan kemampuan pengantin
pria”. Mengenai jumlah
barang yang disarankan menurut adat istiadat, biasanya berjumlah ganjil,
misalny 3, 5, 7 dan kelipatannya sesuai dengan yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak.
Sekarang ini, mahar dan seserahan tidak hanya diberikan begitu
saja, namun kebanyakan orang lebih menyukai jika mahar atau seserahan dibentuk,
dikemas dan dihias sebaik mungkin agar terlihat lebih cantik dan menarik. Hal ini juga
terkadang dianggap sebagai rasa penghormatan dan penghargaan kepada pihak
keluarga calon mempelai perempuan, serta kebanggaan bagi pihak mempelai
laki-laki jika barang yang
diberikan pada mempelai wanita terlihat lebih menarik. Sehingga dapat
memperlihatkan keseriusan calon mempelai pria dalam menyiapkan mahar dan
seserahan.
Selain itu, bentuk dan hiasan pada seserahan juga memiliki arti dan nasehat tersendiri. Misalnya
saja mukena dan sajadah yang dibentuk mesjid memiliki arti agar sang pengantin
selalu mengingat Allah SWT dan selalu rajin beribadah. Kemudian itu ada pula 2
lembar kain batik yang dibentuk sepasang burung Merak yang mengartikan bahwa
dalam berumah tangga harus saling beriringan serta saling setia.